Semakin Cinta Indonesia dengan Tika Etnika

Tahukah anda bahwa di Marauke tepatnya di distrik Sota ada sebuah bangunan unik berbentuk kerucut yang bisa mencapai tinggi 5 meter yang disebut Musamus. Musamus adalah rumah rayap yang terbuat dari tanah, rumput kering dan air liur rayap untuk merekatkan bangunan mereka. Fakta lainnya di Bengkulu Utara ada sebuah pulau terluar Indonesia yaitu pulau Enggano yang memiliki pantai yang sangat indah dan terjaga kebersihannya karena jarak tempuhnya yang sangat jauh dari kota Bengkulu. Hal lain yang tak kalah menarik adalah ondel-ondel awalnya dibuat untuk menakuti roh-roh jahat. Ondel-ondel sebenarnya adalah representasi dari para leluhur yang selalu menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. Menarik sekali bukan ? keindahan dan keunikan dari alam dan kebudayaan Indonesia itulah yang menginspirasi Tikaetnika untuk senantiasa mengedukasi pembelinya agar semakin mencintai alam dan budaya Indonesia.
Tikaetnika awalnya menjual kain-kain jumputan khas Palembang, namun sempat vakum beberapa waktu sampai akhirnya ditahun 2018, Tika sang owner, yang kala itu sedang mnedampingi suaminya mengikuti pendidikan karir Sesko AD, berkesempatan untuk  ikut menampilkan karyanya dalam pameran Gebyar Karya Pertiwi. Tingginya peminat bros suspeso buatannya membuat ia berpikir serius untuk menekuni usaha produksi aksesoris berbasis budaya,  tercetus ide memberi nama brand Tika yang diambil dari nama kecilnya dan Etnika yang merepesentasi budaya dari berbagai suku bangsa di Indonesia.

Pada masa awal produksi Tika mengalami berbagai kendala beberapa diantaranya adalah tingginya ongkos produksi karena bahan-bahan yang dibuat secara handmade oleh pengrajin yang berpengalaman. Tidak semua calon pembeli Tikaetnika faham  dengan rumitnya bahan baku dan pembuatan aksesoris Tikaetnika, sehingga untuk menanggulangi hal ini sering kali ia mebuat video-video tentang pembuatan aksesoris Tikaetnika agar calon pembeli tak lagi ragu untuk membeli produk-produk kreasinya. Tikaetnika juga menerapkan konsep pemasaran holistic yang mendekatkan pelanggannya dengan produk-produk Tikaetnika, hingga terciptalah sebutan ‘Sahabat Tikaetnika’ karena seringkali produk-produk Tikaetnika terinspirasi dari permintaan atau deskripsi pelanggannya. Dalam memasarkan produknya, Tikaetnika seringkali menceritakan tentang asal usul suatu daerah dan kekayaan daerah yang menjadi inspirasi terciptanya aksesoris Tikaetnika. Tikaetnika sengaja menciptakan produk yang tahan lama dan bisa digunakan dalam berbagai kesempatan. Target pemasaran produk-produk Tikaetnika sendiri adalah perempuan di segala usia, sehingga tak heran Tikaetnika menjadi pilihan yang tepat untuk memberikan hadiah untuk orang yang kita hormati atau kita kasihi. Tikaetnika juga menyediakan paket hampers atau souvenir sebagai buah tangan atau kenang-kenangan yang pastinya akan sangat berkesan bagi penerima produk-produk Tikaetnika
Tika berharap, kedepannya produk-produknya bisa go internasional, sehingga indahnya aksesoris Tikaetnika tidak hanya bisa dinikmati customernya di dalam negeri tapi juga di berbagai Negara, sehingga secara tidak langsung produk Tikaetnika telah mempromosikan keindahan alam dan budaya Indonesia ke mancanegara. Owner Tikaetnika berbagi tips bagi para pemula, khususnya dalam bisnis online akserosis, yaitu tetaplah berinovasi dalam mengembangkan produk-produk kita, temukanlah karakter produk kita sehingga kita tidak terbawa arus oleh tren produk-produk yang bersifat sementara. Jangan mudah menyerah dan tetap semangat agar tetap terus bertahan dalam usaha ini. Selanjutnya, ibu dua anak ini menambahkan bahwa jika kita ada keinginan untuk menyerah dikala kita lelah, ingatlah bagaimana kita memulai usaha ini dan sudah sejauh mana kita melangkah, hal itu akan menumbuhkan lagi semangat kita.
Hal yang patut dicontoh dari bisnis aksesoris Tikaetnika ini adalah kampanye positif tentang berbagai hal, diantaranya edukasi tentang kampanye pelestarian burung Rangkong yang mulai punah. Kampanye pelestarian burung Rangkong melalui kreasi aksesoris unik miliknya ini mendapat apresiasi khusus, karena sejalan dengan usaha pelestarian burung Rangkong oleh Kementrian Lingkungan Hidup. Selain itu Tikaetnika juga berkolaborasi dengan sesama pengusaha aksesoris, Ika Rangkuti, yang juga istri abituren Akmil angkatan 2004 dengan brand miliknya Burang.  Tikaetnika menciptakan kreasi Tikaetnika x Burang yaitu sebuah inovasi kalung dari kain batik dengan sentuhan mutiara dan desain aksesori yang mewakili do’a serta harapan akan mekarnya satu lagi kuntum melati di pundak para suami.
Jika suatu saat anda merasa bingung atau tidak punya ide untuk memberi buah tangan bagi orang-orang terkasih anda mengapa tidak mencoba mampir ke Instagram Tikaetnika, disana anda tidak hanya akan melihat berbagai macam pilihan aksesoris dan souvenir yang cantik tapi juga teredukasi dengan berbagai keindahan alam dan kekayaan budaya di Indonesia. Bahkan Tikaetnika bisa membuatkan aksesoris custom yang bisa disesuaikan dengan budget dan kebutuhan anda, nah.. tertarik ambil bagian sebagai sahabatTikaetnika ?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenali Berbagai Jenis Hubungan Toxic di Sekitar Kita

Apa yang Seorang Ibu Bisa Lakukan Untuk Mengubah Dunia?

Bukan Keju Biasa