Bukan Keju Biasa
Keju adalah salah satu makanan olahan susu yang cukup unik dan disukai oleh hampir semua orang. Teksturnya yang legit, rasanya yang asin dan gurih, memberikan rasa yang berbeda ketika dicampur dengan bahan makanan lainnya. Di Indonesia, keju telah menjadi makanan yang bisa ditemui dalam berbagai hidangan, bahkan pada makanan-makanan tradisional yang biasanya tidak dicampur dengan keju.
Rasanya yang lezat dan gizinya yang tinggi membuat kita terkadang bertanya-tanya. Bagaimana keju dibuat? Banyak yang belum mengetahui sejarah ditemukannya keju pertama kali. Meski cukup terkenal di negara-negara barat dan rasanya sangat sesuai dicampurkan dengan berbagai masakan barat. Namun, keju memiliki sejarah unik tersendiri yang bahkan ternyata tidak berasal dari negara barat. Kali ini kita akan membahas berbagai hal tentang keju, mulai dari sejarah singkat terbentuknya keju, berbagai varian keju serta bahan baku apa yang menentukan mutu dan keaslian keju tersebut.
Sejarah Singkat Keju
Ada berbagai versi tentang sejarah terbentuknya keju, ada yang mengatakan bahwa keju telah terbentuk sejak zaman batu secara tak sengaja. Ada pula artefak yang menguatkan teori ini. Teori yang banyak berkembang adalah keju sudah ada sejak zaman Yunani dan Romawi. Hal ini terlihat dari artefak yang dituliskan Homer, seorang filsuf Yunani Kuno.Pembuatan keju dimulai di tahun 800 SM, di kerajaan Yunani kuno. Keju ini pertama kali dibuat dari susu domba dan kambing. Kemudian dicampurkan bakteri tertentu yang sekarang dikenal dengan bakteri rennet. Bakteri ini menyebabkan koagulasi susu sehingga menyebabkan keju bisa disimpan untuk waktu yang lebih lama.
Kemudian di wilayah Romawi kuno, dibuatlah sebuah dapur khusus yang digunakan untuk membuat keju. Tercatat bahwa, kekaisaran Romawi adalah bangsa yang sangat antusias dengan pembuatan keju ini. Ada pula teori yang cukup populer adalah cerita seorang saudagar di Timur Tengah menyimpan susunya di dalam sebuah wadah yag terbuat dari kulit kambing. Setelah berhari-hari ia membuka minumannya, ternyata susunya telah berubah bentuk menjadi semacam gumpalan putih dengan sensasi rasa yang unik. Metode ini berkembang ke wilayah Eropa terutama Romawi. Melalui berbagai eksperimen, akhirnya para biarawan di sana menemukan berbagai jenis dan rasa lain keju. Pada tahun, 1500 terciptalah keju Cheddar, yang nama kejunya berasal dari nama tempatnya ditemukan yaitu desa Cheddar di Somerset. Keju jenis ini merupakan jenis keju paling populer digunakan dalam berbagai jenis makanan di seluruh dunia karena tekstur dan rasanya.
Berbagai Jenis Keju
Saat ini tercatat ada 1.200 jenis keju tersebar di seluruh dunia. Jika dilihat dari kualitas bahan dan waktu penyimpann keju dibedakan ke dalam tujuh jenis. Yaitu keju segar, yang baru saja dibuat, keju segar yang sudah melewati proses penyimpanan atau disebut Fresh Aged Cheese. Soft White Rind adalah keju yang telah dipisahkan dari dadihnya berwarna putih dan biasanya sangat lembut. Semi Soft Cheese adalah pemisahan whey (cairan sisa dari dadih) dari Curd(dadih) yang melewati pengocokan sebelum disimpan dan melewati proses pematangan. Lalu ada lagi Hard Cheese yaitu pemisahan antara ‘whey’ dan ‘curd’ dengan cara di tekan dengan sebuah alat sebelum masuk ruangan pematangan keju. Kemudian adalagi ‘blue cheese’ atau diartikan keju biru, yang merupakan proses pemisahan whey dan curd dengan cara alami kemudian proses pematangan dilakukan dengan proses pembakaran. Yang terakhir adalah flavour added yaitu penambahan rasa pada keju yang rasanya masih menyatu dengan rasa asli keju tersebut.
Jika dilihat dari jenis keju melalui bentuknya, keju dibedakan menjadi beberapa jenis, secara garis besar ada dua belas jenis keju. Namun kali ini hanya akan dibahas beberapa jenis keju yang sangat terkenal di Indonesia:
1. Keju Cheddar
Keju ini merupakan jenis keju yang paling banyak digunakan dalam berbagai olahaan kue dan panganan lainnya. Biasanya dimasak dengan cara diparut, dipotong berbentuk kubus kecil atau dicairkan. Keju cheddar bisa dilihat tingkat kematangannya melalui warnanya. Jika warnanya kuning pucat maka proses pematangannya belum begitu lama, namun jia sudah berwarna kuning tua maka keju cheddar tersebut sudah matang atau istilahnya ‘fresh aged.’
2. Keju Mozarella
Keju ini merupakan keju leleh yang biasanya disimpan pada suhu dingin. Jenis keju ini paling banyak digunakan pada pembuatan pizza atau burger dan baru-baru ini menjadi trend baru dimasukkan ke dalam mie instan jenis terntentu untuk menikmati sensasi rasa yang berbeda. Keju jenis ini memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga tidak berbentuk padat.
3. Keju Parmesan
Keju ini berasala dari kota Parma, Italia. Meski biasanya ditemukan dalam bentuk bubuk, keju ini sebenarnya memiliki tekstur yang cukup keras dan padat. Biasanya keju ini dijadikan topping dalam berbagai hidangan makanan berbasis keju.
4. Keju Edam
Keju ini merupakan keju dengan keunikan tersendiri. Berwarna kuning tua dan bunda serta sangat padat. Keju ini tidak terlalu berbau dan rasanya juga sangat ringan karena kandungan lemaknya sangat rendah. Bentuknya padat seperti apel dengan lapisan luar dari parafine. Dilihat dari jenisnya keju ini biasa digunakan pada makanan padat yang memang membutuhkan rasa keju yang sangat terasa seperti kue kering atau kue tart keju.
Begitu terkenalnya bahan makanan yang satu ini, banyak orang dan komunitas yang membuat peringatan khusus sebagai bentuk apresiasi. Bahkan ada “National Cheese Day” yang diperingati pada tanggal 4 Juni setiap tahunnya di Amerika Serikat dengan mengadakan kompetesi keju terbaik yang diikuti oleh peserta dari seluruh dunia. Ada juga hari keju Cheddar yang diperingati pada tanggal 23 Februari sebagai penghormatan terhadap jenis keju yang satu ini. Inilah yang menjadikan keju yang kita konsumsi saat ini bukan sekedar keju biasa, tapi memiliki sejarah panjang dan jenis yang beragam hingga sampai ke tangan konsumen
Keju di Indonesia
Keju cheddar merupakan jenis keju yang paling populer di Indonesia. Penggunaannya bisa terlihat dalam sebagian besar makanan yang diolah dengan menggunakan kombinasi keju di dalamnya. Mulai dari makanan yang terlihat biasa dikombinasikan dengan keju seperti martabak. hingga produk yang tak terlihat biasa untuk dikonsumsi dengan campuran keju seperti sambal ulek khas Indonesia.
Ada banyak keju yang beredar di pasaran saat ini. Sehingga banyak orang yang kesulitan untuk menentukan produk keju mana yang baik untuk dikonsumsi. Menurut data pada saat ini konsumen di Indonesia belum begitu memahami tentang kualitas dan bahan dari keju yang layak untuk dikonsumsi. Seperti kita lihat pada diagram di bawah, kebanyakan pengaduan konsumen pada tahun 2020 terkait jasa keuangan, sedangkan pengaduan konsumen terhadap bahan pangan termasuk lainnya. Artinya, literasi masyarakat akan komposisi, AKG dan label pada kemasan makanan yang mereka konsumsi masih sangat rendah.
Seringkali konsumen di Indonesia tidak memerhatikan mutu dan kualitas suatu barang dan lebih mementingkan harga daripada kualitas suatu barang. Dalam hal konsumsi keju misalnya; ada banyak produsen keju yang mencampurkan bahan-bahan keju dengan komposisi yang tidak sesuai. Sehingga, keju bukanlah komponen utama dalam pembuatan keju. Mengingat hal ini, Kraft sebagai pelopor produsen keju di Indonesia berkomitemen untuk menggerakan kampanya bertajuk #KejuAsliCheck untuk meningkatkan kesadaran masyrakat Indonesia akan kualitas suatu bahan yang dikonsumsi terutama keju.
Kampanye Kraft
#KejuAsliCheck
Saat ini Kraft merupakan perusahaan yang menjadi pelopor produsen keju di Indonesia. Perusahaan yang telah dirintis sejak tahun 1903 ini merupakan raksasa produk keju yang memasarkan produknya hingga ke berbagai belahan dunia. Seperti yang sempat disinggung di atas, Kraft saat ini mengadakan kampanye #KejuAsliCheck untuk memberikan edukasi yang tepat bagi para konsumen tentang bahan-bahan keju asli dengan komposisi tepat dan sesuai. Cara untuk menentukan keaslian dari produk keju adalah dengan beberapa cara berikut:
1. 1. Membaca komposisi yang tertera di kemasan tersebut. Pastikan bahwa kandungan utamanya adalah keju asli dan bukan air, tepung atau campuran lainnya.
2. 2. Memiliki klaim nutrisi pada kemasannya, seperti yang dapat dilihat pada kemasan keju cheddar kraft yang setiap 100 gram takarannya mengandung energi 70 Kkal, protein 4 gram, lemak 5 gram dan karbohidrat sebanyak 2 gram.
3. 3. Kemasan masih tertutup rapat dan tidak rusak.
4. 4. Keju yang merupakan komposisi utama olahan keju berasal dari keju asli New Zealand yang mengandung calcimilk yang kaya kalsium dan merupakan sumber vitamin D.
Badan Pengawas Obat dan Makanan sangat mengapresiasi kampanye bertajuk #KejuAsliCheck yang diinsiasi Kraft ini karena meningkatkan kesadaran konsumen akan produk yang mereka konsumsi. Selain itu, Kraft juga berkomitmen untuk menjadikan keju sebagai bahan utama keju, sehingga memenui kebutuhan kalori harian. Kedepannya, diharapkan konsumen Indonesia bisa lebih teliti dan cerdas dalam menentukan produk pilihannya dengan melakukan ceklis pada kemasan. Yaitu dengan memerhatikan komposisi, cek label, cek kemasan, cek kadaluarsa, cek AKG dan terakhir mengecek izin edar produk tersebut. Jadilah konsumen yang kritis dan cerdas ketika menentukan bahan-bahan makanan yang dikonsumsi, pastikan hanya bahan-bahan terbaik yang terkandung di dalamnya dengan selalu mengecek kemasan setiap produk.
Referensi
1. https://bit.ly/30EMHP2
2. https://www.tokopedia.com/blog/top-jenis-macam-keju-paling-enak/
3. https://www.merdeka.com/kraft-foods/profil/
4. https://jurnal.ibik.ac.id/index.php/jimkes/article/view/22
5. https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/1590/nilai-kandungan-gizi-keju-kraft-cheddar
Wah, ternyata banyak yah sejarah dan asal usul dari keju. Aku sendiri juga cukup suka dengan keju, ntah itu diolah sebagai kue atau diparut sebagai toping berbagai makanan. Cita rasa yang khas dan manfaatnya itu lo yang bikin Keju jadi menu penting di setiap hidangan
BalasHapusKeju itu makanan pelengkap yang entah kenapa selalu bikin aku gelap mata. Malah sering banget yang tadinya beli keju buat taburan makanan. Justru habis karena aku cemilin. Astaga aku suka ngga betah liat keju nganggur apalagi keju dari kraft yang rasa gurihnya tuh pas di lidah
BalasHapusada juga ya keju2 yang khas negara tertentu gitu, kalau bicara soal keju. Kadang keju wangi kadang baunya ga enak.
BalasHapusKeju memang banyak jenisny ya, mbak. Kandungan gizinya juga nggak diraguin lagi nih. Apalagi Kraft Ceddar, memamg bukan keju biasak..
BalasHapusAnakku suka banget keju, senang ada komitmen Kraft untuk menjadikan keju sebagai bahan utama keju, sehingga memenuhi kebutuhan kalori harian.
BalasHapusKalo ngomongin keju jadi keinget sama martabak manis. Hehehe..
BalasHapusEh yang dipakai buat topping martabak manis itu jenis keju cheddar kan ya? Gak terlalu merhatiin jenis kejunya kalo beli, pokoknya martabak manis enak aja gitu apalagi topping kejunya banyak hehehe
Baru tau kalo ternyata keju itu banyak jenisnya🤔
BalasHapusKeju ternyata udah ada sejak tahun 800 SM ya, baru tau saya. Yang jelas saya suka makanan dari olahan keju, terutama keju cheddar dan mozzarella.
BalasHapussaya jg termasuk emak-emak yg gak aware sm label kemasan sebelum ada kampanye #kejuaslicheck hehe
BalasHapusAealnya saya nggak suka keju. Tapi anak-anak suka banget, jadi ikutan coba dan suka juga.
BalasHapusKeju Kraft berkualitas tinggi karena bikinan Mondelez sebagai perusahaan internasional, dan dibuat dari keju asli New Zealand. Jadi makin suka belanja keju Kraft kalau shopping di minimarket.
BalasHapusBanyak informasi yg sy dapat setelah baca artikel ini terkait sejarah si keju cheddar. sangat informatif
BalasHapusKRAFT Cheddar emang gak usah diragukan lagi kualitasnya ya, udah pasti #KejuAsliCheck saya sekeluarga juga konsumsi nih tiap hari
BalasHapusAku dulu jarang banget cek ini itu saat beli keju. sekarang jadi lebih peduli buat cek apa saja kandungannya dan tanggal kadaluarsanya.
BalasHapus